Senin, Oktober 20, 2008

KrisBal, siapkah kita?

Hmm, apalagi tuh? Sejenis makanan atau menu baru dikafe yak? KrisBal kepanjangan dari Krisis Global. Hah…krisis apalagi tuh? Masa baru kemarin selesai berjibaku dengan krismon sekarang harus ketemu lagi sama yang namanya krisis global, sepertinya gak ada habis-habisnya deh bangsa ini di dera ujian demi ujian.

Biar sinkron mendingan di jelasin sedikit dulu yak, kronologisnya. Semua dimulai dari macetnya kredit property di Amerika Serikat sejak pertengahan 2007 kemarin. Alasannya? Anggaran keuangan yang sudah over tapi tetap terus di paksa untuk mendanai perang yang dikobarkan oleh Paman Sam. 

Karena hal tersebut ditambah lagi adanya kredit yang tertunggak oleh para nasabah, akhirnya mulai menggocangkan keuangan Negara Adidaya itu. Puncaknya dimulai kurang lebih dua bulan terakhir, setelah didahului dengan bangkrutnya beberapa lembaga keuangan Amerika sejak awal tahun 2008.

Lehman Brothers, perusahaan milik Yahudi-Amerika yang telah berdiri selama 154 tahun yang telah sanggup melewati The Great Desertion yang mengguncang dunia setelah berakhirnya PD I, akhirnya bangkrut karena tidak sanggup lagi untuk mendanai keuangannya. Seluruh dunia tersentak dan beberapa mulai menyadari bahwa inilah gejala awal dari krisis yang mungkin lebih dahsyat dari Desersi yang pernah melanda dunia di awal abad 21 ini.

Dan di mulailah babak baru bagi negara di dunia untuk melindungi dan mengamankan asset serta keuangannya. Karena itulah krisis kali ini bisa disebut sebagai Krisis Global.

Salah seorang pengamat ekonomi mengatakan, bahwa Indonesia akan merasakan dampak dari krisis itu di tahun 2009. Gejala-gejalanya sebetulnya sudah mulai dirasakan sekarang ini dimulai dari anjloknya indeks BEJ, meningginya nilai tukar rupiah dan semakin menghilangnya beberapa kebutuhan masyarakat.

Masih kata pengamat tersebut, krisis ini pertama-tama akan menghantam para pengusaha khususnya yang berorientasi ekspor kemudian selanjutnya secara perlahan namun pasti akan turun ke masyarakat awam. Kelihatannya mungkin krisis itu tidak akan menimpa kita, tapi siapa yang dapat memprediksi secara pasti, toh krismon kemarin juga datang dengan tiba-tiba.

Untuk itu pengamat ekonomi tersebut telah memberikan beberapa langkah-langkah yang harus dipersiapkan guna menghadapi krisis tersebut, diantaranya :

1. Cintailah produk-produk dalam negeri. Hal ini menjadi krusial karena di pastikan barang-barang impor akan menjadi mahal sebagai akibat dari semakin tingginya nilai tukar rupiah.
2. Tahan dulu uang anda, jika anda ingin berinvestasi. Karena belum ada yang bisa memastikan seberapa dahsyatnya krisis itu menerpa bangsa ini. Setelah keadaan perekonomian dapat terbaca dengan baik, barulah kita cari peluang ditengah krisis, inovasi dan kreatif.

3. Amankan keluarga anda. Maksudnya bangunlah perasaan saling menghargai antar sesama anggota keluarga atas apapun yang didapat dan diraih oleh kepala rumah tangga pada setiap harinya.


Inilah hidup, akan selalu ada tantangan dan rintangan. Persiapkan dirimu sebaik-baiknya, dan mungkin langkah-langkah di atas belum cukup untuk mengatasi krisis ini. Tetapi minimal engkau telah tahu apa yang harus engkau persiapkan.

Tidak ada komentar: