Jumat, Oktober 24, 2008

Pojok Renungan 2...

Hari ini salah seorang rekan kerja mendapatkan hal yang sudah lama ditunggu-tunggunya. Akhirnya dia dapat pindah ke kota tempat suaminya bekerja.

Kita semua yang berada dalam bidang yang samapun turut merasakan kebahagiaan yang diperolehnya. Namun sebersit kesedihanpun tergurat. Setelah sekian tahun kita bekerjasama dalam satu tim, kini saatnya untuk berpisah.

Sedih, haru dan tangis pastinya akan ada bila tiba waktunya untuk berpisah.

Di setiap perjumpaan pasti akan ada perpisahan. Ada yang datang pasti ada yang pergi. Meskipun kita tidak dapat mengetahui kapan tibanya waktu itu.

Bilamana perpisahan itu terjadi untuk selamanya, akankah kita siap? 

Biasa kita sebut perpisahan semacam itu dengan sebutan kematian. Sesuatu yang pasti terjadi dan tak mungkin terelakkan.

Apa yang sudah kita persiapkan untuk menyambutnya? Akankah ada derai airmata dan isak tangis yang kita siapkan? Ataukah keikhlasan dan keridhoan yang kita berikan?

Pernahkah kita mencoba untuk membicarakan tentang mati? Atau adakah pembahasan secara besar-besaran tentang kematian? Saya rasa minim orang yang hadir.

Mengapa orang takut akan mati? Padahal itulah hal yang paling dirindukan oleh para pencari dan kekasihNya. Untuk dapat bertemu dengan sang kekasih sejati.

Kita rindu bila berpisah dengan orang yang kita kasihi. Kita ingin segera bertemu bila telah lama berpisah. Lalu rindukah engkau kepadaNya? Inginkah engkau bertemu denganNya?

Apakah engkau lebih mencintai dunia ini dibandingkan denganNya? Padahal setelah Allah SWT menciptakan dunia. Dia telah memalingkan wajahNya untuk dunia ini, seakan dunia adalah sesuatu yang hina.

Pilihlah dengan bijak sahabatku. Karena disanalah letak keimanan dan ketakwaan kita terhadap Sang Khalik teruji.

"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan." (Al Munaafiquun : 11) 

Kamis, Oktober 23, 2008

Info...

Jamsostek bisa Merugi Rp 5,4 Triliun

(Majalah Forum, 19 Oktober 2008) - 

PT Jaminan Sosial tenaga Kerja (Jamsostek) berpotensi kehilangan dana senilai Rp 5,4 triliun akibat ambruknya indeks harga Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Maklum, BUMN asuransi itu telah menanamkan investasi sebanyak Rp 11 triliun di berbagai jenis sham blue chips (unggulan) di lantai bursa.

Direktur Utama Jamsostek, Hotbonar Sinaga, mengungkapkan potensi itu dihitung dari penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 48%, dari posisi tertinggi 2.830.263 poin menjadi 1.451.669 poin. "Kalau saham anjlok, tentunya kami merugi karena nilai investasi Jamsostek turun pula 48% (dari total Rp 11 triliun)," kata Hotbonar Sinaga. Investasi di bursa saham itu meliputi 18% dari total dana yang boleh dikelola Jamsostek sebesar Rp 62 triliun.

Hotbonar menegaskan investasi dana Jamsostek selama ini kebanyakan ditempatkan pada produk obligasi dan deposito. Sebanyak 46% diinvestasikan untuk obligasi, sisanya adalah deposito. Dana deposito Jamsostek yang bernilai Rp 20 triliun diperkirakan bisa menangguk untung dengan naiknya tingkat sukubunga perbankan.

Rabu, Oktober 22, 2008

Untukmu...

Di suatu sore sekitar pertengahan tahun 2000. Di sebuah warung tenda di pinggir jalan. Bersama seorang sahabat, saya sedang menikmati nasi goreng.

Sore itu terasa sejuk, karena hujan baru saja turun. Untuk mendinginkan walau sesaat suhu udara Semarang yang selalu panas, meskipun di malam hari.

Tiba-tiba melintaslah seorang bapak yang sudah cukup lanjut usianya. Sambil memikul dirigen air di kedua ujungnya. Bolak balik di depan warung tempat kami makan tanpa kami tahu kemana tujuannya. Yang pasti hal itu dilakukannya berulang kali.

Sang sahabat tiba-tiba saja meneteskan airmata tanpa saya tahu apa yang terjadi padanya. Kejadiannya begitu cepat. Apakah ada yang mengganggu dalam hatinya? Saat itu saya tak bertanya apapun padanya.

"Hentikan bapak itu", pintanya. "Ajak dia makan di sini", pintanya lagi. Meskipun ada sejuta tanya yang menggelayut tapi saya putuskan untuk menunggu di luar tenda sampai bapak itu lewat kembali.

Ketika melewati warung tenda tempat kami makan. Saya hentikan bapak itu. "Bapak, bolehkah saya membelikan bapak makan?". Bapak itu melihat ke arah saya dengan heran dan kemudian berkata, "Terima kasih mas, saya baru saja makan".

Takut mengecewakan sahabat saya, segera saya selipkan beberapa lembar ribuan ke dalam gengaman tangan si bapak, sambil berujar, "Bapak, mohon diterima. Memang tidak seberapa tapi mudah-mudahan berguna untuk keluarga bapak."

Bapak tersebut langsung menolak dengan halus. Tapi tetap saja saya paksakan dengan menyelipkan di kantong celananya. Sampai akhirnya dia tidak mampu lagi menolaknya. Setelah mengucapkan terima kasih kemudian berlalulah si bapak itu untuk kembali bekerja. 

Saya lalu kembali masuk ke warung untuk meneruskan makan. Si sahabat bertanya,"Kenapa gak di ajak makan di dalam saja bapak tadi?". "Kasihan bapak itu sudah seharian kerja pasti cape"."Di tambah bapak itu sudah tua".

Saya katakan, "Bapak itu sudah makan dan tadi adalah pekerjaan terakhirnya. Setelah ini dia akan pulang". "Tapi tadi sudah saya berikan beberapa ribu untuk tambahan penghasilannya hari ini".

"Oh gitu ya..". Selesai berujar, sang sahabat pun kembali melanjutkan makannya.

Yang membuat saya heran dan bertanya-tanya, kenapa si sahabat sampai meneteskan airmata. Mungkinkah karena mengingatkan akan kedua kakek neneknya yang ada di seberang sana? Ataukah hatinya yang tersentak melihat kejadian tersebut di depan matanya sendiri? Ataukah kepeduliaannya yang tinggi terhadap orang lain yang tidak seberuntung kita? Atau ... Terlalu banyak kemungkinan yang bisa terpikirkan oleh saya saat itu.

Yang pasti di jaman seperti ini, masih ada orang yang bisa meneteskan airmatanya karena hal seperti itu. Bagi saya hal itu sangat membekas dan sangat luar biasa. Padahal mungkin bagi kita, hal itu adalah sesuatu yang biasa dan wajar-wajar saja.

Sampai saat inipun, belum pernah saya tanyakan kepada dirinya, alasan yang membuatnya seperti itu. Meskipun kini kami telah hidup bersama.

Ya...sahabat itu kini telah menjadi bagian dari hidup saya yang paling berharga dan yang paling spesial. Dialah yang telah memberi warna dalam kehidupan saya. Memberikan semangat ketika jatuh dan mengingatkan untuk selalu tetap berada di "bumi" ketika di atas. Dialah tulang rusuk ini. Dia adalah istriku, Eva Yuliasta.

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (Ar Ruum : 21)

Sekilas hati...

Mengapa orang yang tidak pernah menjalankan perintahNya tetapi selalu dilimpahkan dengan berbagai kemudahan. Sedangkan yang selalu menjalankan perintahNya selalu dihadapkan dengan berbagai ujian dan cobaan.

Tidak adil? Memang hidup ini penuh dengan ketidakadilan. Tapi yang harus selalu di ingat bahwa Allah itu Maha Adil. Jangan pernah menyalahkanNya atas segala hal yang harus kita hadapi.

Jadilah pribadi yang tegar dan kuat. Dan yakinlah bahwa di setiap sapaan dan teguran Nya, senantiasa membawa hikmah yang teramat besar bagi setiap insan.

Luangkan sedikit waktu agar engkau bisa merenungi dan bermuhasabah terhadap sapaan dan teguran Nya..... kemudian lihatlah di sekelilingmu. Lalu tanyakan dalam kalbumu, apakah Allah telah berlaku tidak adil?

Bukankah berlian harus di asah dengan gerinda, yang keras dan kasar, agar dapat berkilau.

"...  Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan." (Ath Thalaaq : 7)

Selasa, Oktober 21, 2008

Pojok Renungan...

Tutur seorang sahabatku Tyo dalam blog nya, "karena kita memang harus diam kalau mau memperhatikan sekitar". 

Hari ini, di pagi tadi, saya teringat kalimat itu. Bersamaan dengan seorang bijak pernah berkata bahwasanya terkadang kita harus menghentikan ritme aktivitas yang begitu cepat guna dapat menikmati sekitar.

Di pelataran kantor asuransi untuk PNS pun , saya duduk terdiam. Pagi tadi begitu nyaman. Sepasang kupu-kupu bersayap putih dan hitam tampak bercanda di tengahnya bunga. Pucuk pepohonan yang bergoyang dengan syahdunya, seakan-akan ada lantunan musik yang membuatnya bergoyang.

Angin semilir yang berhembus dengan lembutnya, tak terlihat tapi menyentuh hingga relung kalbu. Sepasang burung berkejaran dengan gesitnya diantara pohon dan puncak gedung.  Ada pula seekor burung yang dengan asyiknya sendirian mencari makan di sela-sela pohon.

Pohon yang besar dengan daunnya yang rindang di selingi gugurnya daun yang menguning. Hijau rumput yang nyaman dipandang mata.

Hangatnya mentari pagi, birunya langit, dan putihnya awan. Membuat waktu yang sesaat itu menjadi berharga untuk dilupakan.

Terkadang kita lupa akan nikmatnya bumi ini. Sempatkanlah walau hanya 10 menit untuk berhenti dan menengok sekitar. Syukurilah hidup ini. Niscaya Allah akan menambahkan nikmatNya.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (Al Baqarah 164)

Perjalanan hari ini....

Hari ini ada dinas keluar, biasalah pembinaan perusahaan sekaligus mau ngambil data untuk di cocokan sama data yang ada di jamsostek. Bersama Herry, kita meluncur jam setengah sepuluh dengan tujuan daerah Badung...and the journey begins...

Pertama ke Taspen mau ngambil data koreksi dari bulan Januari sd Oktober, soalnya perusahaan udah bayar terus tapi data belum pernah dikirim satu kalipun ke jamsostek. Sudah berkali-kali dihubungi tapi katanya selalu sudah dikirm ke jamsostek..setelah 30 menitan nungguin Herry ngobrol ama pengurusnya, akhirnya itu data bisa didapet..yesss,lanjut.. 

Langsung ke arah Kuta, karena perusahaan berikutnya mau ke Hotel Patra Jasa untuk mengambil data yang tiap di kirim email dari kantor ybs gak pernah sampai ke email saya Kenapa ya? Katanya server perusahaan lagi ada masalah, wah kalau sudah masalah teknis terus terang aja saya buta sama hal kaya gitu. Yang terpenting data sudah di dapat so kerja bisa di lanjutkan..

Berhubung sudah masuk waktu Zuhur, kita mampir dulu ke Mesjid Nurul Huda yang ada di daerah bandara Ngurah Rai untuk sholat Zuhur.. Sambil melepas lelah, kita makan gado-gado plus rujak, lumayan pedes jadi staminan nambah deh.. Yupe, semangat lagi..lanjut....

Hari ini Bali panas banget tapi bukan cuma hari ini aja sih. Sudah hampir dua minggu ini di Bali rasanya kok mataharinya ada dua yak?? Apalagi kalau malam, wuih..kayanya di malem sama siang itu gak ada bedanya, sama-sama panas…Mungkin karena di kelilingin lautan yak, jadinya panas terus... 

Kembali ke perjalanan, next stop PT Seruni Kartika, rencananya mau menyerahkan data dari jamsostek sekalian mengambil data dari perusahaan biar bisa dicocokin di kantor, jadinya gak kerja dua kali. Lagi-lagi karena masih suasana makan siang, pengurusnya masih keluar jadinya cuma bisa ngasih data tanpa dapet apa-apa..gak apa-apa deh di perusahaan selanjutnya pasti dapet…

Lanjut ke Hotel Ratna di deket Joger…ketemu sama resepsionisnya dan dapet jawaban kalau pengurusnya masih makan siang, yang ini malah baru keluar jam 1an tadi, maunya sih di tungguin tapi keliatannya bakalan lama..Yo wis ngasih data saja..dan acarapun berlanjut…

Bali Deli, perusahaan binaannya Herry..Rencananya mau ngambil data tapi ternyata baru mau dikerjain dan baru mau dikasih minggu depan..gak apa-apa lagi, toh juga sekalian mau nganterin formulir klaim untuk jaminan kematian dan hari tua plus formulir kecelakaan kerja. Soalnya ada karyawan Bali Deli yang meninggal karena kecelakaan pas lagi ada acara kantor, jadinya mau diproses berkas-berkasnya..

Sempet ngobrol samaPak Arif dan Bu Mudi selaku HRD Manager dan stafnya masalah prosedur dan tata cara pengajuan klaimnya. Ditemani orange juice  dan lemon tea buat boz Herry pembicaraan pun berlangsung dengan lancar dan segar.. :)

Last stop, All Season Hotel di deket Kuta..karena jalur yang dilalui kita pilih lewat Seminyak, walaupun dengan agak-agak macet sedikit, jadinya agak makan waktu sedikit lebih lama dari biasanya…tapi macetnya di Bali kalau mau di bandingin sama Jakarta sih gak ada apa- apanya, tapi tetep aja bete…

Akhirnya sampai juga di All Season Hotel, planningnya mau minta persetujuan rekonsiliasinya..tapi berhubung staf HRDnya masih bingung dimana selisihnya, akhirnya kita ngobrol ama Pak Mudi sebagai HRD Managernya aja..

Orangnya baik dan ramah kok malahan kita sempet ngobrol panjang lebar tentang dunia perhotelan, mulai dari alasannya kenapa pekerja hotel itu sering pindah-pindah tempat kerja sampai cara yang digunakan All Season Hotel untuk mempertahanin karyawannya.

Nambah lagi deh ilmu hari ini tentang dunia kerja khususnya di sektor perhotelan..

Kemudian acara berkunjung selesai sudah. Sekarang saatnya back to the office, dengan tenaga dan semangat yang tersisa akhirnya tiba juga dikantor  jam empat lebih dua puluh sore hari..wuuiiiihh, hampir seharian keliling daerah Kuta untuk ngambil data sekaligus pembinaan perusahaan, tapi gak terasa ya…

Pekerjaan sekarang, masukan data yang sudah di dapet dari perjalanan hari ini…so bakalan lembur nih…tapi di jamsostek ini mah udah biasa apalagi untuk bidang pemasaran, dengan banyaknya perusahaan peserta berarti banyak juga binaan yang jadi tanggung jawab masing-masing stafnya…

Lagipula bukannya bekerja juga ibadah...balasannya pasti ada kok :)

Senin, Oktober 20, 2008

Berbagi.....


Pernahkah engkau merasakan mengapa cobaan dan ujian dariNya tidak pernah pergi menjauhi. Padahal sholat 5 waktu telah di lakukan, puasa sunnah pun telah di kerjakan dan perintah serta larangan dariNya telah di perbuat. Lantas mengapa tetap saja terjadi? 

Ujian demi ujian yang silih berganti mendera dan menerpa diri seakan-akan diri ini satu-satunya manusia yang hidup di muka bumi ini.

Jika pernah, maka izinkanlah diri yang hina ini berbagi pengalaman dan sedikit pengetahuan yang mungkin tidak ada apa-apanya kepada para sahabat, semoga dapat membantu.

Pertama, jadikanlah hal ini sebagai momentum untuk bermuhasabah, yang selama ini mungkin kita terlalu sombong dan terlalu angkuh untuk melakukannya. Rendahkan dirimu dihadapanNya karena hanya kepadaNya lah diri ini pantas untuk merendah serendah-rendahnya.
 
Singkirkan kerikil-kerikil kesombongan dan batu-batu keangkuhan. Gantilah dengan air kerendahan diri dan hati. Basulah hati dengan tasbih, tahmid dan takbir kepadaNya.

Yang kedua, apapun yang terjadi, seberapa beratnya ujian dan cobaan yang kau hadapi, yang paling utama adalah jangan pernah engkau tinggalkan ibadah dan keimananmu, karena itu adalah bukti ketabahan dan ketakwaanmu kepada Sang Khalik. 

Bermunajatlah selalu di haribaanNya, karena tiada yang pantas kita mintakan pertolongan selain kehadapanNya. Mintalah petunjukNya dan jadikanlah Quran Al Kariim sebagai kompasmu dalam menjalani hidup dan kehidupan ini.

Yang terakhir, selalulah ingat akan mati. Kebanyakan orang enggan untuk mengingat hal yang satu ini, entah karena takut ataukah karena tidak sepantasnya untuk membicarakannya selagi hidup. Padahal hanya dengan mengingat kematianlah seseorang mempunyai kesadaran akan hidup ini.

Seperti seorang karyawan yang diberikan deadline untuk pekerjaannya, maka seandainya seorang manusia dapat mengetahui kapan dirinya akan melepas jasad ini. Maka niscaya manusia tersebut akan berlomba-lomba untuk menuai kebajikan dan tidak akan ada lagi keluhan yang meluncur dari bibirnya.

Berbagi pengalaman dan ilmu, itulah salah satu tujuan diciptakannya manusia. Sesungguhnya sebaik-baiknya manusia, adalah yang berguna bagi sesamanya.

Semoga dapat membantu sahabat semua dalam menghadapi hidup dan kehidupan ini.

KrisBal, siapkah kita?

Hmm, apalagi tuh? Sejenis makanan atau menu baru dikafe yak? KrisBal kepanjangan dari Krisis Global. Hah…krisis apalagi tuh? Masa baru kemarin selesai berjibaku dengan krismon sekarang harus ketemu lagi sama yang namanya krisis global, sepertinya gak ada habis-habisnya deh bangsa ini di dera ujian demi ujian.

Biar sinkron mendingan di jelasin sedikit dulu yak, kronologisnya. Semua dimulai dari macetnya kredit property di Amerika Serikat sejak pertengahan 2007 kemarin. Alasannya? Anggaran keuangan yang sudah over tapi tetap terus di paksa untuk mendanai perang yang dikobarkan oleh Paman Sam. 

Karena hal tersebut ditambah lagi adanya kredit yang tertunggak oleh para nasabah, akhirnya mulai menggocangkan keuangan Negara Adidaya itu. Puncaknya dimulai kurang lebih dua bulan terakhir, setelah didahului dengan bangkrutnya beberapa lembaga keuangan Amerika sejak awal tahun 2008.

Lehman Brothers, perusahaan milik Yahudi-Amerika yang telah berdiri selama 154 tahun yang telah sanggup melewati The Great Desertion yang mengguncang dunia setelah berakhirnya PD I, akhirnya bangkrut karena tidak sanggup lagi untuk mendanai keuangannya. Seluruh dunia tersentak dan beberapa mulai menyadari bahwa inilah gejala awal dari krisis yang mungkin lebih dahsyat dari Desersi yang pernah melanda dunia di awal abad 21 ini.

Dan di mulailah babak baru bagi negara di dunia untuk melindungi dan mengamankan asset serta keuangannya. Karena itulah krisis kali ini bisa disebut sebagai Krisis Global.

Salah seorang pengamat ekonomi mengatakan, bahwa Indonesia akan merasakan dampak dari krisis itu di tahun 2009. Gejala-gejalanya sebetulnya sudah mulai dirasakan sekarang ini dimulai dari anjloknya indeks BEJ, meningginya nilai tukar rupiah dan semakin menghilangnya beberapa kebutuhan masyarakat.

Masih kata pengamat tersebut, krisis ini pertama-tama akan menghantam para pengusaha khususnya yang berorientasi ekspor kemudian selanjutnya secara perlahan namun pasti akan turun ke masyarakat awam. Kelihatannya mungkin krisis itu tidak akan menimpa kita, tapi siapa yang dapat memprediksi secara pasti, toh krismon kemarin juga datang dengan tiba-tiba.

Untuk itu pengamat ekonomi tersebut telah memberikan beberapa langkah-langkah yang harus dipersiapkan guna menghadapi krisis tersebut, diantaranya :

1. Cintailah produk-produk dalam negeri. Hal ini menjadi krusial karena di pastikan barang-barang impor akan menjadi mahal sebagai akibat dari semakin tingginya nilai tukar rupiah.
2. Tahan dulu uang anda, jika anda ingin berinvestasi. Karena belum ada yang bisa memastikan seberapa dahsyatnya krisis itu menerpa bangsa ini. Setelah keadaan perekonomian dapat terbaca dengan baik, barulah kita cari peluang ditengah krisis, inovasi dan kreatif.

3. Amankan keluarga anda. Maksudnya bangunlah perasaan saling menghargai antar sesama anggota keluarga atas apapun yang didapat dan diraih oleh kepala rumah tangga pada setiap harinya.


Inilah hidup, akan selalu ada tantangan dan rintangan. Persiapkan dirimu sebaik-baiknya, dan mungkin langkah-langkah di atas belum cukup untuk mengatasi krisis ini. Tetapi minimal engkau telah tahu apa yang harus engkau persiapkan.

RUU Pornografi, Perlu atau Tidak?

Sudah hampir sebulan ini pembahasan tentang RUU Pornografi kembali mencuat ke masyarakat dikarenakan telah siap untuk disahkannya RUU tersebut menjadi UU sehingga memiliki kekuatan hukum yang pasti. Tetapi karena adanya pihak-pihak tertentu yang merasa terancam dengan disahkannya RUU ini, maka dibuatkanlah opini bahwa dengan adanya RUU tersebut maka kebebasan berekspresi akan terpasung.

Kalau kita mau jujur dan mau melihat realita yang ada di masyarakat saat ini, permasalahan pornografi sudah semakin marak dan mengakar. Mulai dari desa sampai kota, mulai dari dewasa sampai anak kecil, semua telah melihat hal tersebut. Lalu sampai kapan hal ini akan terus dibiarkan membayangi keseharian kita? Jangan menutup mata dan telinga bahwa seakan-akan semua itu adalah hak dan kewajiban dari masing-masing individu untuk membentengi dirinya sendiri. Dan pemerintah tidak berhak untuk ikut campur dalam hal ini.

Dengan berbagai alasan, pornografi seakan-akan telah menjadi hal yang wajar dan lumrah di tengah masyarakat kita. Kebebasan berekspresi ataukah kebebasan berseni, itulah yang selalu menjadi tameng para pelaku hal tersebut. Ketika pelarangan atau pencekalan dilakukan, maka alasan yang lebih universal akan dimunculkan yakni pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

Seharusnya para pelaku tersebut menyadari bahwa apa yang dilakukannya akan membawa dampak yang cukup signifikan terhadap generasi penerus suatu bangsa. Mengapa hak asasi manusia selalu dijadikan alasan untuk melegalkan sesuatu yang dalam hal ini telah jelas-jelas merusak dan menghancurkan moral manusia? Apa yang terjadi jika sedari dini moral dan mentalitas generasi tersebut telah terinjeksi dengan hal-hal seperti itu. Di permukaannya terlihat tenang tetapi dibawah itu telah terjadi gejolak yang sedemikian dahsyatnya yang penanganannya mungkin sudah diluar dari kemampuan generasi tersebut.

Kalau sudah rusak dan hancur, lantas kepada siapa kita meminta pertanggungjawaban atas hal ini? Jawabannya adalah pada diri masing-masing, itulah pemikiran golongan yang menolak RUU tersebut. Atau salahkan kedua orangtuanya, mengapa tidak membengkali diri sang anak dengan ilmu tentang agama dan akhlak yang cukup. Atau salahkan lingkungan sekitar, mengapa menjadi rusak dan bobrok ketika menjelang masa dewasa sang anak. Dan atau salahkan si anak itu sendiri, kenapa bisa dan mau saja mengenal hal-hal seperti itu tanpa menyaringnya terlebih dahulu.

Lantas dimanakah peran pemerintah atau Negara dalam mengatasi hal ini? Negara ini memang bukan negara agama, meskipun mayoritas penduduknya beragama Islam tetapi negara ini juga bukan negara sekuler. Sehingga pemerintah di rasa perlu, berhak serta harus bertanggung jawab untuk menyelamatkan rakyatnya dari kehancuran di masa yang akan datang. Janganlah lagi menggunakan alasan budaya ataupun agama untuk menghalangi terbentuknya UU ini. Yang perlu dipikirkan saat ini adalah bagaimana kita mengamankan generasi penerus kita sehingga dapat menjadi pribadi-pribadi yang kuat baik dari segi akhlak maupun agamanya. Dan ingatlah bahwa setiap manusia akan dimintakan pertanggungjawabannya atas hal-hal yang telah diamanahkan padanya di hari penghitungan nanti.

Minggu, Oktober 19, 2008

Seluruh anggota bidang pemasaran Bali I saat acara konsolidasi dan rapat untuk penyelesaian suspend.

Acaranya dilaksanain di Cafe Mie, tempatnya sepi tapi makanannya enak kok, apalagi pangsit gorengnya....mantabs...

Dilaksanain jam 3 sore pas abis yang muslim Jumatan. Tadi rencananya mau jam 2 tapi karena tamu dari perusahaan masih banyak yang dateng akhirnya dimundurin sampe jam 3. Pake dua kendaraan kita ber 16 meluncur ke Cafe Mie di daerah Teuku Umar.

Sampe disana langsung pada mesen makanan n minumannya sembari ngobrolin masalah strategi untuk menghadapi masalah yang lagi dihadapin sekarang.

Strategi dan prakteknya dipaparin semua ama kabid pemasaran Pak Suharto. Soalnya sampai bulan ini posisi Bali I masih ada diurutan nomor 2 dari bawah dari total 20 kantor cabang sekanwil VI. Insya Allah pasti bisa finish dengan peringkat yang lebih baik dari sekarang di akhir tahun nanti..lihat aja...

Sejak sudah online, hampir para Account Officer (AO) jarang banget bisa keluar untuk berkunjung dalam rangka pembinaan ke perusahaan-perusahaan peserta. Waktu masih offline sih lumayan bisalah sebulan dua sampai tiga kali tapi sekarang...susah banget soalnya banyak kerjaan yang gak bisa ditinggalin dikantor. Kalo ada tenaga kerja dari perusahaan peserta dateng ataupun ada yang mau klaim JHTnya dan AO nya gak ada, bakalan di pending dulu sampai AO nya balik lagi ke kantor. Emang bisa sih dibantuin ama temen2 yang lainnya atau langsung di ambil alih ama kabidnya, tapi kadang2 kalo kita juga lagi ada kerjaan atau sibuk jadi gak bisa bantuin d..tapi bukan berarti kita cuek lho, kalo lagi gak sibuk pasti kita bantuin abis2an kok..

Sekarang tinggal praktekin strategi yang udah disiapin karena klo gak dilakuin sama juga bohong kan?? 

Ciao...